Saturday, October 31, 2009

Dongeng Rakyat: Petualangan Tom sawyer

Tom Sawyer adalah seorang anak laki-laki yang sangat
menyukai petualangan. Pada suatu malam ia melarikan diri
dari rumah, lalu bersama temannya yang bernama Huck
pergi ke pemakaman. "Hei, Huck! Kalau kita membawa
kucing yang mati dan menguburnya, katanya kutil kita bisa
diambil." "Benar. Serahkan saja padaku! Masa'sih begitu
saja takut."
"Hei , tunggu! Ada orang yang datang! Tom dan Huck segera bersembunyi. "Bukankah itu
Dokter dan Kakek Peter? Dan itu si Indian Joe..." Kemudian Dokter dan Kakek Petter
mulai bertengkar karena masalah uang. Untuk mendapatkan mayat, Dokter harus
melakukan penggaliannya berdua. Lalu Kakek Petter mulai menaikkan harga, tetapi Dokter
menolak. Kemudian Kakek Petter dipukul oleh Dokter hingga terjatuh. Setelah itu, si
Indian Joe memungut pisau yang dibawa Kakek Petter dan melompat menyerang Dokter.
Brukk!
Si Indian Joe membunuh Dokter, lalu pergi membawa lari uang itu. Keesokan harinya
Dokter ditemukan meninggal dunia di pemakaman itu, dan orang-orang kota mulai
berkumpul. "Ini adalah pisau Kakek Petter. Jadi, Kakek yang membunuh Dokter." "A... aku
tidak bisa mengingatnya dengan jelas... "Apa!? Aku telah melihat Kakek Petter membunuh
Dokter." "Memang benar, pembunuhnya adalah Kakek Petter.
Kemudian Kakek Petter ditangkap dan dimasukkan ke
dalam

penjara. "Wah... padahal pembunuh yang
sebenarnya adalah si Indian Joe." "Tetapi, kalau kita
mengatakan hal itu, si Indian Joe akan balas dendam dan
membunuh kita..." Beberapa hari telah berlalu, dan semua
orang telah melupakan kejadian itu. Pada suatu hari Tom
bertengkar dengan Becky, gadis yang disukain
ya di sekolah. "Apa-apaan. Aku benci sama Tom."
Tom yang dimarahi oleh Becky merasa patah hati. Lalu temannya yang bernama Joe
berkata, "Baik di rumah maupun di sekolah aku sudah tak diperlukan. Tom, kita
melarikan diri saja, yuk!" Tom dan Joe mengajak Huck,
mereka bermaksud hidup di sebuah pulau di tengahtengah
sungai. "Yahooo! Kalau begini, kita seperti bajak
laut, ya! "Kita tak perlu pergi ke sekolah." Ketiganya
menyeberangi sungai dengan rakit yang dibuatnya, dan
mereka seharian bermain. Ketika mulai lapar, mereka pun
makan telur goreng dan apel.
Keesokan harinya ketika mereka sedang bermain, tiba-tiba.... duaaar! Air sungai
menyembur ke atas. "Oh, itu adalah isyarat dari seseorang yang sedang mencari orang
yang tenggelam." Orang-orang kota mengira Tom dan Joe tenggelam di sungai, lalu
mereka pun datang untuk mencari. "Mungkin saat ini Bibi Polly sedang
mengkhawatirkanku." Di tengah malam Tom berenang menyeberangi sungai, kembali ke
rumahnya untuk melihat keadaan. Ketika Tom mengintip dari jendela, dilihatnya Bibi Polly
dan Ibu Joe sedang menangis. "Semuanya meninggal dunia, ya..."
Kemudian Tom kembali ke pulau dan menceritakan hal itu pada Huck dan Joe. Mereka
sangat terkejut. Akhirnya, mereka sepakat untuk pulang pada hari upacara pemakaman
mereka. "Wah, Tom! Kamu pulang, ya.!" "Joe, syukurlah kamu pulang dengan selamat."
Semuanya gembira atas kepulangan mereka.
Beberapa hari kemudian pengadilan Kakek Petter dimulai. Di pengadilan Kakek Petter
ditetapkan sebagai pembunuh, dan ia akan dihukum mati. Untuk membebaskan Kakek
Petter, Tom memberanikan diri menjadi saksi. "Pembunuh yang sebenarnya adalah si
Indian Joe itu. Kami telah melihat kejadian yang sesungguhnya." Si Indian Joe yang
mendengar hal ini segera melompat dari jendela. Praaang! Ia melarikan diri. Kakek Petter
merasa sangat gembira karena jiwanya tertolong. "Tom, terima kasih banyak. Begitu
pengadilan berakhir, kota kembali pada kehidupannya semula. Pada suatu hari Huck dan
Tom pergi ke sebuah rumah yang tak berpenghuni. Ketika keduanya sedang mencari
sesuatu di tingkat dua, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah. "Ooh! Si Indian Joe
bersama sahabatnya, si pencuri!"
Untuk menyembunyikan uang yang telah dicurinya, para pencuri itu mulai menggali lantai.
Dan... criing! Mereka mengeluarkan kotak emas. "Hyaaa! Harta karun yang banyak!"
"Baiklah, kita pindahkan persembunyiannya lalu kita beri tanda dengan kayu ini." Si Indian
Joe juga mulai naik ke tingkat dua, untuk memeriksa. "Bagaimana, nih? Kalau ketahuan,
pasti kita dibunuh olehnya..." Praaak! Gedebug! Karena papan tangganya sudah lapuk, di
tengah-tengah tangga si Indian Joe terjatuh. Tom dan Huck pun merasa lega.
Di lain pihak Tom, Becky, dan teman-temannya pergi berpiknik bersama-sama. Tetapi,
Tom dan Becky tersesat di sebuah goa. Mereka tak tahu jalan pulang. Tiba-tiba,
muncul asap membumbung mengelilingi keduanya. "Kyaaa!
Tom, aku takut!" "Oh, ada seseorang!" Tiba-tiba
muncullah sosok Indian Joe di depan Tom dan Becky.
Saking terkejutnya, sampai-sampai keduanya sulit untuk
bemafas. "Waaaw! Ayo, lari!" Dengan cepat, Tom dan
Becky berlari hingga keluar dari dalam goa. Akhimya
mereka pulang.
Bibi Polly yang khawatir sangat gembira dengan kepulangan kedua anak itu. Ketika Tom
pergi bermain ke rumah Becky, ayah Becky berkata, "Tom karena goa itu berbahaya,
sebaiknya ditutup saja." Ya... tetapi di situ ada Indian Joe. Ketika semuanya pergi ke
sana, ternyata Indian Joe jatuh pingsan di pintu masuk goa. la tersesat. Kemudian mereka
menutup pintu masuk goa, dan menjebloskan Indian Joe ke dalam penjara. "Temyata
Indian Joe menyembunyikan emasnya di atas batu yang terletak di dalam goa ini dan telah
diberi tanda. " Tom dan Huck masuk ke dalam goa dengan melewati jalan rahasia. Ketika
mereka menggali batu yang sudah diberi tanda, mereka melihat emas yang disembunyikan
kedua orang pencuri itu.
"Horee dengan harta ini, kita akan menjadi kaya!" Saat Tom dan Huck pulang, Nyonya
Douglas yang telah ditolong oleh Huck mengadakan pesta untuk menyambut mereka.
"Petualangan Tom Sawyer" adalah cerita yang diangkat dari kisah di Mississipi, Amerika.
Menceritakan tentang pemuda nakal, bernama Tom dan sahabatnya, Huck.

Gober dan ikan Ajaib

Suatu hari Paman Gober pergi ke Klub Milioner, tempat ia
biasa berkumpul bersama teman-temannya. Sesampainya
disana, ia melihat pengumuman perlombaan memancing
untuk anggota klub dengan hadiah sepatu ladam dari emas.
"Wah, perlombaan yang hebat!, Aku akan ikut serta", kata
Paman Gober.
Paman Gober segera berangkat ke pelabuhan. Ia
menyewa perahu motor dan kail. Dalam waktu singkat,
Paman Gober berhasil mendapatkan seekor ikan yang
sangat besar. Tapi, tiba-tiba ikan itu bisa berbicara.
"Kumohon, lemparkan aku ke laut lagi", kata ikan
tersebut. "Kalau kau melepaskan aku, aku akan
mengabulkan semua permintaanmu", kata ikan itu lagi. Paman
Gober berpikir, "Ikan yang bisa berbicara pasti ikan ajaib dan barangkali ikan ini memang
benar-benar dapat mewujudkan apa yang paling kuinginkan." Paman Gober akhirnya
meminta agar gudang uangnya dipenuhi dengan uang. "Kau akan mendapatkan apa yang kau
inginkan, pulang dan lihatlah gudang uangmu sekarang. Setelah melemparkan ikan itu ke
laut lagi, ia segera pulang dengan tergesa-gesa.
Ternyata benar, gudang uangnya sudah penuh. Penuh dengan logam emas sampai
menyentuh langit-langit ruangan. Paman Gober melompat-lompat kegirangan. Tetapi Ia
segera berpikir dan berkata pada dirinya sendiri, "seekor ikan yang dapat memenuhi
lumbung pasti dapat melakukan hal lain yang lebih hebat, Aku terlalu cepat
melepaskannya".
Paman Gober segera kembali ke pelabuhan. Sesampainya di tengah laut ia memanggil ikan
ajaib tersebut. "Oh ikan," panggilnya. "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." "Apalagi?
Bukankah gudang uangmu sudah penuh?", Tanya si ikan ajaib. "Benar", jawab Paman Gober.
"Tetapi aku meminta kebaikan hatimu, bisakah aku mendapatkan sebuah Istana?,
sepertinya tidak pantas jika aku mempunyai banyak uang tetapi masih tinggal dirumah tua
saat ini", ujar Paman Gober". "Baiklah, sekarang kau akan memiliki sebuah Istana yang
bagus, pulang dan lihatlah", ujar ikan sambil berenang ke laut lagi.
Setelah sampai di rumah, rumah Paman Gober sudah hilang. Di tempat itu sekarang
berdiri Istana yang sangat indah dan megah. Pintunya terbuat dari emas dan lantainya
dari marmer. Selama hampir satu jam Paman Gober bergembira dan bangga pada dirinya
sendiri. Ia merasa masih tidak puas. "Karena aku mempunyai sebuah istana, seharusnya
aku menjadi seorang raja dan duduk di singgasana dengan memakai mahkota emas",
pikirnya. "Paman Gober, mungkin Paman sudah gila!!", kata Donal. Paman Gober tidak
perduli, karena pikirannya hanya harta terus, ia segera pergi ke pelabuhan untuk menemui
ikan ajaib lagi. "Apalagi sekarang?, apa Istana itu kurang bagus?", tanya sang ikan ajaib.
"Istana itu indah sekali, Istana itu cocok untuk tempat tinggal seorang raja, karena itu
aku ingin menjadi raja, ujar Paman Gober." "Tidak masuk akal!", kata si ikan. "Begitukah
ucapan terima kasihmu setelah aku melepaskan dan membiarkanmu pergi!?" "Baiklah",
kata ikan itu. "Aku akan mengabulkan permintaanmu kali ini, berusahalah menjadi raja
yang baik", lanjutnya. Ketika sampai
di Istananya, banyak pelayan yang menyambut dan
memberi hormat kepada Paman Gober. Di ujung ruangan
terdapat sebuah singgasana dan sebuah mahkota dari
emas. Tidak berapa lama setelah menikmati menjadi raja,
Paman Gober kembali berpikir, mungkin seorang raja
tidak cukup berharga. Ia ingin menjadi seorang Kaisar
untuk seluruh dunia. Sehingga tidak ada seorangpun yang
akan menertawakanku.
Paman Gober kembali menemui Ikan ajaib. Setelah ia memanggil-manggil, ikan ajaib itu
muncul menyembulkan kepalanya. "Apa lagi sekarang ?", Tanya si ikan. "Menjadi seorang
raja tidaklah cukup hebat bagiku," kata Paman Gober. "Aku ingin menjadi Kaisar Agung",
lanjutnya. "Apakah ketamakanmu tidak ada akhirnya?" Tanya si ikan lagi. "Sekarang aku
tahu kekuatan ajaib ini tidak cukup membuat orang tamak sepertimu merasa puas dan
bahagia, pulanglah dan sekarang kau harus berbahagia dengan apa yang kau miliki seperti
ketika belum bertemu denganku", kata Ikan sambil pergi meninggalkan Paman Gober.
Paman Gober pulang kembali. Ia tidak menemui Istananya, begitu pula singgasana dan
mahkotanya. Semuanya lenyap termasuk gudang uangnya yang menjadi seperti semula.
Paman Gober mulai menangis. Ia menangisi semua hartanya yang lenyap. Beberapa saat
kemudian, Paman Gober mengingat kembali kata Ikan ajaib. "Tak ada kekuatan ajaib yang
bisa memuaskan orang yang tamak, berbahagialah dengan apa yang kau miliki". Ia segera
berhenti menangis dan mengeringkan air matanya. "Lumbung uangku ini bukan separuh
kosong, tetapi separuh penuh. Mungkin aku tidak terlalu miskin", pikirnya.
"Ikan itu adalah ikan yang bijak", kata Paman Gober.
"Sekarang ikut aku Donal, kita akan makan malam.
Sesampainya direstoran Paman Gober dan Donal memakan
makanan yang lezat sambil tertawa bersama. Tetapi,
setelah mereka selesai makan, Paman Gober memberikan
rekening tagihannya kepada Donal. Ternyata, Paman Gober
masih belum berubah, walaupun Ikan ajaib telah
memberinya pelajaran.
HIKMAH :
Semua nikmat dan rezeki yang didapatkan setiap hari harus selalu kita syukuri.
Ketamakan dan keserakahan dapat membuat seseorang menjadi kehilangan segalanya.

Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Blog Matahati
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Baca pula dongeng berikut ini:



Widget by Matahati | Jack Book

No comments:

Post a Comment

Silakan Berkomenter sesuai cerita/dongeng yang Anda baca agar kami bisa terus memperbaiki isi dan kualitas tulisan. Terimmma Kasssih.