Saturday, October 31, 2009

Dongeng Anak: Mia dan Si Kitty


Mia adalah seorang anak yang baik hati. Ia tinggal bersama orangtuanya di suatu
desa. Karena ramah dan baik hati, ia mempunyai banyak
teman di lingkungan rumah maupun sekolahnya. Mia adalah
anak terkecil diantara 4 bersaudara. Setiap harinya, Mia
dan kakak-kakaknya selalu diajari kedisiplinan dan budi
pekerti oleh orangtuanya.
Mia sangat senang dengan
binatang. Binatang yang ada di rumahnya, dipeliharanya
dengan rajin. Sudah lama Mia ingin memelihara kucing,
tetapi Ibunya melarang binatang peliharaan yang dipelihara
di dalam rumah karena membua
t rumah kotor.
Suatu hari, Mia sedang pergi menuju sekolahnya. Ia pergi ke sekolah dengan berjalan
kaki. Jarak antara rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh hanya 300 meter. Di tengah
jalan, ia melihat seekor anak kucing yang masih kecil terjatuh ke dalam selokan. Mia
merasa kasihan dengan anak kucing itu. Lalu ia mengangkat anak kucing itu dari selokan
dan menaruhnya di tempat yang aman kemudian Mia melanjutkan perjalanannya ke
sekolah. Bel tanda masuk berbunyi. Mia dan teman-temannya segera masuk ke kelas.
Di sekolahnya, Mia termasuk anak yang cerdas. Ia selalu masuk dalam rangking 3 besar.
Ia sering mengadakan kelompok belajar bersama

teman-temannya di waktu istirahat
maupun setelah pulang dari sekolah. Dalam kelompok belajar itu, mereka membahas
pelajaran yang telah mereka dapatkan dan juga membahas pekerjaan rumah yang
diberikan oleh guru. Kriiingg... Bel tanda waktu pulang berbunyi! Mia dan teman-temannya
segera bergegas membereskan buku-bukunya dan segera keluar ruangan.
Di perjalanan pulang, ketika sedang mengobrol dengan teman-temannya, Mia melihat anak
kucing yang tadi pagi dilihatnya dalam selokan. Anak kucing itu mengeong-ngeong sambil
terus mengikuti Mia. Mia tidak sadar ia diikuti oleh anak kucing itu. Sesampainya di
rumah, ketika akan menutup pintu, Mia terkejut karena ada anak kucing mengeong
sekeras-kerasnya. Mia baru menyadari kalau anak kucing yang ditolongnya, mengikutinya
sampai rumah.
Mia mohon pada Ibunya, agar ia di izinkan memelihara kucing kecil itu. "Tidak boleh!,
nanti hewan itu membuat kotor rumah", ujar Ibu Mia. "Tapi bu, kasihan kucing ini! ia tidak
punya tempat tinggal dan tidak punya orangtua", kata Mia. Setelah beberapa saat,
akhirnya Ibu membolehkan Mia memelihara kucing dengan syarat binatang itu tidak boleh
ditelantarkan dan jangan sampai mengotori rumah.
Sejak saat itu, Mia memelihara anak kucing itu. Setiap hari ia memberi minum dan makan
anak kucing itu. Lama-lama Mia menjadi sangat sayang dengan anak kucing itu. Mia
memberi nama anak kucing itu Kitty. Semenjak dipelihara Mia, Kitty menjadi bersih dan
gemuk, bulunya yang berbelang tiga membuatnya tambah lucu.
Beberapa bulan kemudian, Si Kitty menjadi besar. Suatu hari, Mia melihat seekor burung
kutilang yang tergeletak di halaman rumahnya. Mia mendekati burung kutilang itu dan
mengangkatnya. Ternyata burung kutilang itu terluka sayapnya dan tidak bisa terbang.
Mia merawat burung itu dengan penuh kasih sayang. Si Kitty merasa cemburu karena
merasa Mia menjadi lebih sayang pada burung kutilang daripadanya. Padahal Mia tetap
menyayangi si Kitty. Karena merasa tidak diperhatikan lagi, setiap Mia tidak ada, si Kitty
selalu menakut-nakuti burung kutilang tersebut.
Setelah dirawat Mia selama seminggu, burung kutilang itu jadi sembuh. Beberapa hari
kemudian, ketika Mia baru pulang dari sekolah, ia melihat pintu kandang burung
kutilangnya terbuka dan ada bercak darah di bawah kandang burung kutilangnya. Mia
berpikir jangan-jangan si Kitty memakan burung Kutilangnya. Ketika melihat si Kitty, Mia
jadi lebih curiga karena pada mulut si Kitty terdapat bercak darah. Karena saking
kesalnya, Mia mengambil sapu dan mengejar si Kitty untuk dipukul. Si Kitty segera berlari
masuk ke kolong tempat tidur.
Ketika melihat ke kolong Mia sangat terkejut karena ada seekor ular yang sudah mati di
bawah kolong tempat tidurnya. Akhirnya Mia sadar, si Kitty telah menyelamatkannya
dengan menggigit ular tersebut. Mia baru ingat kalau ia lupa menutup pintu sangkar
burungnya. Mia menyesal ketika ingat akan memukul si Kitty. Padahal kalau tidak ada si
Kitty mungkin ular tersebut masih hidup dan bisa mencelakainya. Akhirnya Mia sadar akan
kesalahannya dan memeluk si Kitty dengan erat. Sejak kejadian itu, Mia jadi lebih sayang
dengan Si Kitty.

Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Blog Matahati
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Baca pula dongeng berikut ini:



Widget by Matahati | Jack Book

No comments:

Post a Comment

Silakan Berkomenter sesuai cerita/dongeng yang Anda baca agar kami bisa terus memperbaiki isi dan kualitas tulisan. Terimmma Kasssih.