Thursday, March 1, 2012

Kesombongan Capung

"Hooi, teman-teman? Nuni Nuri, Kiki Kutilang, Gaga Gagak, hooi, lihat, coba lihat sayapku.., lihat, indah kan?" kata Caca Capung. Caca Capung, bangga sekali ia dengan sayapnya. Memang indah sih, tapi…"Huuh, coba deh lihat si ulat bulu, teman-teman. Rupanya jelek sekali. Heh, ulat bulu, ngapain kau lihat-lihat kita. Kau pikir rupamu seindah kami," ujar Caca Capung ketus. Caca Capung menjadi sombong memiliki sayap yang indah. Bukan hanya ulat bulu yang tidak suka padanya. Tapi, teman-temannya, Nuni Nuri, Kiki Kutilang, dan Gaga Gagak juga sebal pada Caca Capung. Ulat bulu hanya bisa menahan kesal saja dalam hati ”Hmmh.., biarlah Caca Capung berkata apa saja yang ia suka. Suatu hari aku akan beri kejutan untuknya.” Hebat Si Ulat bulu, walaupun diejek, ia tetap tegar. Ia menganggap semua ejekan Caca Capung angin lalu. "Hai Ulaat, ulaat bulu, ulaat jelek, tampakkanlah wujudmu," sahut Caca Capung. Ada apa tuh? Caca Capung mau cari gara-gara lagi ya? Sepertinya ia kehilangan Ulat bulu. Sudah beberapa hari ini, Si Ulat tidak menampakkan diri. Caca Capung kebingungan mencarinya. Walaupun sering diejek, Caca Capung merasa Ulat bulu adalah satu-satunya binatang yang peduli dengannya. "Ulaat jelek, ulaat jelek, ulat bulu jelek keluar dong, ayolah keluar, tak usah malu dengan rupamu yang buruk," sahut Caca Capung yang terbang kesana kemari mencari Ulat bulu. Duh, maunya apa sih Caca Capung, kerjanya hanya buat onar saja. Eh, eh, tapi, ada apa di sebelah sana? Sepertinya, penduduk hutan sedang berkumpul. Mereka nampak membicarakan sesuatu. Ada pesta yang sangat meriah. Nampaknya semua penghuni hutan bergembira. Mereka kedatangan penghuni baru, seekor kupu-kupu, iya, iya, seekor kupu-kupu yang sangat cantik. "Uuh, siapa tuh, seekor kupu-kupu, indah sekali sayapnya. Waaah," ujar Caca Capung melihat keindahan sayap kupu-kupu. "Hai Caca, Caca, Caca Capung. Hihihi" Caca Capung kaget karena mendengar suara yang sepertinya ia kenal. "Hmmm, siapa ya yang tadi memanggilku, siapa ya, sepertinya aku kenal," kata Caca Capung. ”Caca, Caca, ayo, kita ikut berpesta," terdengar suara memanggil. Caca Capung masih penasaran dengan suara itu. Tahu ngga, itu suara siapa? "Kedengarannya sih seperti suara Si Ulat bulu. Tapi, aku sama sekali tak melihat Si ulat bulu? Eh, bener ngga sih, itu suara Si Ulat," ujar Caca Capung dalam hati. “Hai.. Caca, ini aku, temanmu yang selalu kau ejek, Si Ulat Bulu.” kata Si Kupu-kupu cantik. Benar, suara itu adalah suara Si Ulat Bulu yang selalu diejek Caca Capung. "Ooh, kok bisa sih?" ujar Caca Capung merasa heran melihat si Ulat Bulu yang selalu ia ejek dulu. "Bisa dong! Setelah ulat bulu tertidur panjang dan terbangun, ia akan berubah bukan lagi menjadi ulat, tetapi menjadi seekor kupu-kupu cantik," ujar si Kupu-kupu. "Ka, Kau, Si Ulat, Si Ulat yang selalu kuejek?" ujar Caca Capung merasa tidak percaya. Wah, lihat, Caca Capung gelagapan gitu, hihihi.. dia kaget karena teman yang selama ini diejeknya, menjadi cantik dan indah. "Ma, maaf, ya Ulat bulu, aku janji takkan sombong lagi," ujar Caca Capung yang menyadari kesalahan yang telah dilakukannya. Anda ingin bikin blog yang cantik, keren tapi murah? klik di sini Penting!! Perlu Anda Baca: @ Cara Bikin Blog Cantik @ Blog Matahati @ Bukan Berita Biasa @ Trik dan rumus matematika @ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah @ Tips dan Trik belajar yang efektif @ Review dan Ulasan pertandingan Juventus @ Pasang Iklan gratis @ Kumpulan widget gratis @ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku @ Seputar Resensi Buku @ Kumpulan tutorial Blog Baca Selengkapnya »»

Batu dan Si Putri

Dulu sekali, di jaman kerajaan, istana, monster, naga dan cincin ajaib, hidup seorang laki-laki tua yang pekerjaannya bercerita kepada tua muda, cerita dongeng tentang apa saja. Si pendongeng berkelana dari desa ke desa dengan tas kulit di bahunya. Ia akan bercerita dengan imbalan makanan hangat dan tempat untuk tidur. Setiap dongeng ia ceritakan dengan sepenuh hati. Memang dongeng itu harus diceritakan, karena kalau tidak dongeng itu akan hilang bersama debu-debu. Di sebuah desa, penduduknya begitu bersemangat menyambut kedatangan si pendongeng. Pak walikota telah membuka balai desa dan mengumumkan digelarnya pesta desa. Semua orang datang ke pesta itu untuk makan, minum, dan tentunya mendengar cerita si pendongeng. Diantara mereka, ada seorang gadis muda, gadis dari peternakan. Ia sibuk mengumpulkan makanan di celemek yang dipakainya. Makanan itu untuk kakaknya, yang sedang berbaring sakit di rumah. Gadis itu dan kakaknya tinggal berdua saja. Ketika si pendongeng memasuki balai desa, semua orang bersorak gembira. Ayo, pendongeng, berceritalah! Pendongeng itu tersenyum. Meletakkan tas kulitnya di atas meja. Ia buka perlahan-lahan, terlihat banyak batu cantik di dalamnya. Ia lalu mengambil sebuah batu ungu. Si pendongeng mendekap batu tersebut di dadanya. Ia pun mulai bercerita, Pendongeng : Pada suatu hari, di sebuah hutan, seekor rubah bertemu dengan seekor beruang. Rubah tak pernah melihat beruang seperti itu, karena beruang ini terlihat begitu gembira. Wajahnya cerah sekali Penduduk desa terus mendengarkan dengan seksama. Ketika dongeng itu selesai, mereka meminta diceritakan satu dongeng lagi. Kali ini mereka meminta dongeng tentang cinta. Pendongeng : Di sebuah kerajaan yang jauh sekali, tinggal tiga gadis bersaudara. Ketiganya memiliki kegemaran yang berbeda-beda. Yang sulung sangat gemar berkebun. Di halaman rumah mereka, bunga-bungaan tumbuh dengan indahnya Ketika ia bercerita, mata semua yang mendengarkan berkaca-kaca karena haru. Hanya satu orang yang tidak tersentuh dengan cerita itu. Yaitu seorang pencuri yang mengincar batu-batuan milik si pendongeng. Ia berhasil mengambil beberapa buah batu dan menyimpannya di kantong. Namun, ketika hendak dijual, batu-batu itu berubah menjadi batu biasa.. Pendongeng : Itu adalah batu cerita. Tidak bisa dijual. Tanpa sebuah cerita, itu hanya menjadi sebuah batu biasa... Pendongeng bersiap-siap untuk bercerita lagi. Kali ini dongeng tentang harapan. Pendongeng : Pada suatu masa, di suatu tempat, tinggalah seorang gadis desa. Walaupuan tidak dandan, ia cantik sekali. Gadis itu rajin bekerja membantu orangtuanya Ketika dongeng itu selesai, gadis peternakan mendekati si pendongeng. Ia minta si pendongeng bercerita untuk kakaknya yang sakit. Pendongeng itu diam sejenak lalu berkata Pendongeng : Kamu saja yang bercerita. Pasti sama bagusnya dengan aku. Ia lalu memberikan sebuah batu biasa kepada gadis itu. Dengan senang hati, gadis itu pulang ke rumahnya. Kakaknya sedang berbaring lemah di tempat tidur. Ia lalu menceritakan kembali cerita si pendongeng, sambil menggenggam batu tadi. Ketika dongengnya selesai, wajah kakaknya terlihat lebih cerah. Setiap malam, gadis itu menceritakan dongeng kepada kakaknya. Dan setiap hari pula, keadaan kakaknya membaik, hingga akhirnya sembuh. Ketika matahari pagi muncul, sinarnya menyinari keduanya yang tertidur lelap. Dan di tangan si gadis peternakan, terdapat sebuah batu cantik, batu emas. Anda ingin bikin blog yang cantik, keren tapi murah? klik di sini Penting!! Perlu Anda Baca: @ Cara Bikin Blog Cantik @ Blog Matahati @ Bukan Berita Biasa @ Trik dan rumus matematika @ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah @ Tips dan Trik belajar yang efektif @ Review dan Ulasan pertandingan Juventus @ Pasang Iklan gratis @ Kumpulan widget gratis @ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku @ Seputar Resensi Buku @ Kumpulan tutorial Blog Baca Selengkapnya »»

Thursday, July 28, 2011

Kura-kura dan angsa



Dahulu kala, di suatu danau di kota Magdha, hidup seekor kura-kura. Dua ekor angsa undan juga hidup di dekat sana. Mereka bertiga adalah teman yang sangat akrab.

Pada suatu hari, beberapa nelayan tiba di sana dan berkata, “Kita akan datang ke sini besok pagi dan menangkap ikan dan kura-kura.”



Pada waktu kura-kura mendengarnya, dia berkata kepada angsa-angsa undan, ” Apakah kalian dengar apa yang dikatakan nelayan-nelayan tadi. Apa yang akan kita lakukan sekarang?’

“Kami akan melakukan apa yang terbaik”. “Saya sudah pernah melewati waktu yang sangat mengerikan dahulu”, kata kura-kura. “Jadi bisakah engkau membantu saya pergi hari ini ke danau yang lain?”

“Tapi itu tidak aman untuk kamu dengan merangkak ke danau yang lain”, kata angsa-angsa undan.

“Baik, kamu bisa mengangkat saya ke sana dengan menumpang dua di antara kamu” jawab kura-kura sambil merasa bahagia sekali dengan dirinya sendiri.

“Bagaimana kita bisa melakukannya?” Tanya angsa-angsa undan.

“Masing-masing bisa memegang ujung kayu di paruhmu sementara saya memegang kayu tengahnya di mulutku. Kemudian jika kamu terbang, saya bisa ikut dengan kamu”, kata kura-kura.

“Rencana yang bagus sekali”, kata angsa-angsa undan. “Tapi ini juga sangat berbahaya karena kalau kamu membuka mulutmu untuk bicara, kamu akan terjatuh.”

“Apakah kamu mengira saya begitu bodoh?” Tanya kura-kura.

Kemudian pada waktu angsa-angsa undan itu terbang sambil mengangkat temannya si kura-kura di kayu, mereka terlihat oleh beberapa orang penggembala sapi yang berada di bawah.

Karena terkejut, para penggembala itu berkata, “Sesuatu yang aneh, lihatlah! Angsa-angsa undan sedang membawa kura-kura ke suatu tempat.”

“Wah, kalau kura-kura itu jatuh kita akan memanggangnya”, kata salah satu gembala sapi.

“Saya akan memotong dia menjadi bagian-bagian kecil dan memakannya” kata yang lain.

Mendengar kata-kata yang begitu kasar dari para gembala sapi, kura-kura lupa di mana dia sedang berada kemudian berteriak dengan marah, “Kamu akan makan abu.”

Pada saat dia membuka mulutnya, ia kehilangan genggamannya dan dia pun jatuh terpelanting ke tanah dan langsung disambar oleh gembala sapi kemudian dibunuh.

Angsa-angsa undan dengan sedih melihat kehancuran teman mereka (si kura-kura) dan dengan putus asa mengharap bahwa dia seharusnya mendengar nasihat mereka untuk tidak membuka mulutnya.

Oleh karenanya, nasehat yang baik itu tidaklah ternilai harganya.

Anda ingin bikin blog yang cantik, keren tapi murah?

klik di sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Cara Bikin Blog Cantik@ Blog Matahati@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog
Baca Selengkapnya »»

Dua ekor kambing yang serakah



Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing.



Jembatan yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi ketakutan. Tetapi kedua kambing tersebut tidak merasa ketakutan. Rasa sombong dan harga diri mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada kambing lainnya.

Saat salah satu kambing menapakkan kakinya ke jembatan itu, kambing yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jembatan. Keduanya masih tidak mau mengalah dan malahan saling mendorong dengan tanduk mereka sehingga kedua kambing tersebut akhirnya jatuh ke dalam jurang dan tersapu oleh aliran air yang sangat deras di bawahnya.

Lebih baik mengalah daripada mengalami nasib sial karena keras kepala.



Anda ingin bikin blog yang cantik, keren tapi murah?

klik di sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Cara Bikin Blog Cantik@ Blog Matahati@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog
Baca Selengkapnya »»

Anjing yang serakah



Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.



Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya.

Sangatlah bodoh memiliki sifat yang serakah



Anda ingin bikin blog yang cantik, keren tapi murah?

klik di sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Cara Bikin Blog Cantik@ Blog Matahati@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog
Baca Selengkapnya »»

Wednesday, July 27, 2011

Kancil dan buaya




Dongeng Sang Kancil dan Buaya (1)
Rasa ngelak yang tak tertahankan membuat Sang Kancil singgah sebentar ke Sungai Winongo. Baru saja kakinya diturunkan ke tepian air, dan kepalanya ditundukkan untuk minum – Blurrrrp!! kakinya terjepit oleh sesuatu.

Setelah diamat-amati ternyata seekor buaya telah menyergap kakinya. Seketika keringat dingin telah membasahi tubuh Sang Kancil. Terbayang dirinya bakalan dibawa buaya menyelam ke dasar sungai untuk dijadikan makan malam beserta keluarganya. Pfuhhhh!!



Sang Kancil berusaha keras menenangkan diri, dan mulai mencari jalan agar lolos dari cokotan mulut buaya.

“Hai Buaya yang gagah! Dengarkan aku. Kamu pasti pernah mendengar betapa lazatnya daging kancil. Tak ada duanya di dunia!”

Buaya diam saja sambil mengeratkan gigitannya.

“Daging kancil begitu harumnya, sehingga siapa saja yang memakannya, keringatnya akan berbau harum selama 40 hari. Keharuman khas kancil yang akan dikenali siapa saja dari jarak ratusan meter”.

Buaya nampak mulai tertarik dengan kata-kata kancil.

“Tapi dengar kata-kataku ini. Aku sedang dalam perjalanan ke Alas-Roban untuk menemui Kancilman yang ditugaskan untuk menghukumku. Kancilman ini super-jagoan andalan raja.

Berkat jubahnya dia bisa terbang secepat rajawali dan hidungnya mampu mengenali bau semua jenis kancil dari jarak seratus kilometer. Sia-sia saja aku coba larikan diri. Makanya aku sengaja datang menemui dirinya”.

Buaya tambah tertarik dengan kata-kata Sang Kancil sehingga menggoyang-goyangkan kepalanya.

“Sebulan lalu saat raja berkunjung ke hutan ini, aku telah membuat anak raja sakit dengan memberinya suguhan tikus clurut. Sakitnya makin lama makin bertambah parah dan kudengar dia mati seminggu yang lalu. Nampaknya Kancilman diutus membawaku ke istana untuk di hukum gantung. Tapi paling cepat dia akan sampai kesini dua hari lagi”

Buaya benar-benar tertarik dengan kata-kata Sang Kancil sehingga matanya berkedip-kedip.

“Sayangnya Si Kancilman ini rabun penglihatannya, sehingga dia hanya mengenali sasaran dari baunya. Aku khawatir dirimulah yang akan dibawa menghadap raja, karena bau dagingku akan melekat di tubuhmu selama 40 hari”

Buaya tampak mulai merasa takut.


Anda ingin bikin blog yang cantik, keren tapi murah?

klik di sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Cara Bikin Blog Cantik@ Blog Matahati@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog
Baca Selengkapnya »»

Tuesday, July 26, 2011

Kancil dan kura-kura




Kancil dan kura-kura sudah lama bersahabat. Pada
suatu hari mereka pergi menangkap ikan disebuah danau.
Berjumpalah mereka dengan seekor kijang. Kijang
ingin ikut. Lalu mereka pergi bertiga.



Sampai disebuah bukit mereka bertemu dengan seekor
rusa. Rusa juga ingin ikut. Segera rusa bergabung
dalam rombongan. Dalam perjalanan, disebuah lembah
berjumpalah mereka dengan seekor babi hutan. Babi
hutan menayakan apakah ia boleh ikut. "Tentu saja,
itu gagasan yang baik, daripada hanya berempat lebih
baik berlima," jawab kura-kura.

Setiba di bukit yang berikutnya, berjumpalah mereka
dengan seekor beruang. Lalu mereka berenam
melanjutkan perjalanannya. Kemudian mereka bertemu
dengan seekor badak. "Bagaimana kalau aku ikut,"
tanya badak. "Mengapa tidak?", jawab semua. Bahkan
lalu bergabung pula seekor banteng.

Kali berikutnya rombongan kancil bertemu dengan seekor
kerbau yang akhirnya ikut serta. Begitu pula ketika
mereka bertemu dengan seekor gajah. Demikianlah,
mereka bersepuluh berjalan berbaris beriringan
mengikuti kancil dan akhirnya mereka sampai ke danau
yang dituju. Bukan main banyaknya ikan yang berhasil
ditangkap. Ikan kemudian disalai dengan mengasapinya
dengan nyala api sampai kering.

Keesokan harinya, beruang bertugas menjaga ikan-ikan
ketika yang lainnya sedang pergi menangkap ikan.
Tiba-tiba seekor harimau datang mendekat. Tak lama
kemudian beruang dan harimau terlibat dalam
perkelahian seru. Beruang jatuh pingsan dan ikan-ikan
habis disantap harimau.

Berturut-turut mereka kemudian menugasi gajah,
banteng, badak, kerbau, babi hutan, rusa dan kijang,
semuanya menyerah. Sekarang tinggal kura-kura dan
kancil yang belum terkena giliran menunggu ikan.
Kura-kura dianggap tidak mungkin berdaya menghadapi
harimau, maka diputuskanlah kancil yang akan menjaga.

Sebelum teman-temannya pergi menangkap ikan,
dimintanya mereka mengumpulkan rotan
sebanyak-banyaknya. Lalu masing-masing dipotong
kira-kira satu hasta. Tak lama kemudian tampak kancil
sedang sibuk membuat gelang kaki, gelang badan, gelang
lutut dan gelang leher. Sebentar-sebentar kancil
memandang ke langit seolah-olah ada yang sedang
diperhatikannya. Harimau terheran-heran, lalu
perlahan-lahan mendekati si kancil. Kancil pura-pura
tidak mempedulikan harimau.

Harimau bertanya, "Buat apa gelang rotan
bertumpuk-tumpuk itu?". Jawab kancil, "Siapa yang
memakai gelang-gelang ini akan dapat melihat apa yang
sedang terjadi di lagit". Lalu dia menengadah sambil
seolah-olah sedang menikmati pemandangan di atas.
Terbit keinginan harimau untuk dapat juga melihat apa
yang terjadi di langit.

Bukan main gembiranya kancil mendengar permintaan
harimau. Dimintanya harimau duduk di tanah melipat
tangan dan kaki. Lalu dilingkarinya kedua tangan,
kedua kaki dan leher harimau dengan gelang-gelang
rotan sebanyak-banyaknya sehingga harimau tidak dapat
bergerak lagi.

Setelah dirasa cukup, rombongan si kancil berniat
kembali pulang ke rumah, akan tetapi mereka bertengkar
mengenai bagian masing-masing. Mereka berpendapat,
siapa yang berbadan besar akan mendapatkan bagian yang
besar pula. Kancil sebenarnya tidak setuju dengan
usulan tersebut. Lalu dia mencari akal.

Tiba-tiba melompatlah kancil dan memberi tanda ada
marabahaya. Semuanya ketakutan dan terbirit-birit
melarikan diri. Ada yang jatuh tunggang langgang, ada
yang terperosok ke lubang dan ada pula yang tersangkut
akar-akar. Salaipun mereka tinggalkan semua. Hanya
kancil dan kura-kura yang tidak lari. Berdua mereka
pulang dan berjalan berdendang sambil membawa
bungkusan yang sarat.
"Berkat kecerdasan tinggi, yang lemah jadi kuat dan
yang ditindas jadi pemenang".


Anda ingin bikin blog yang cantik, keren tapi murah?

klik di sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Cara Bikin Blog Cantik@ Blog Matahati@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog
Baca Selengkapnya »»