Malam berikutnya,sang Raja memerintahkan kepada Abu Nawas agar meneruskan kisah-kisah aneh dan ajaib, yang menjadi kegemaran sang Raja. Abu Nawas menjawab, “Dengan senang hati, wahai raja yang baik dan bahagia...”
Hamba mendengar, wahai sang Raja, pelayan itu menceritakan kepada raja Cina bahawa pemuda itu berkata:
Khalifah berkata kepada para pelayan, “Buka kotak ini, agar aku dapat melihat apa yang ada di dalamnya.”
Tetapi gadis itu berkata, “Wahai tuanku, bukalah kotak ini di hadapan Puan Zubaidah, sebab apa yang ada di dalamnya merupakan rahsianya, dan dia lebih mengistimewakan kotak yang satu ini berbanding semua kotak lainnya.”
Ketika khalifah mendengar penjelasannya, dia memerintahkan para pelayan untuk mengangkat kotak tersebut ke dalam, dan dua orang pelayan segera mengangkat kotak tempatku bersembunyi, sementara aku hampir tidak percaya bahawa aku masih hidup. Setelah kotak berada di dalam sebuah ruangan di mana pengawal yang kukenali sebelum ini berada di ruangan itu, dia segera memerintahkan aku agar segera keluar dari kotak.
Sambil membuka penutup kotak, dia berkata, “Keluarlah cepat dan naikilah tangga ini.” Aku berdiri dan keluar dari kotak, dan baru saja dia menutup kotak itu kembali dan aku menaiki tangga, para pelayan itu masuk membawa kotak-kotak lainnya, diikuti oleh khalifah. Lalu mereka membuka semuanya di hadapannya, sementara dia duduk di atas kotak tempatku bersembunyi sebelumnya. Lalu dia bangkit dan masuk ke dalam ruangan.
Sepanjang tempoh itu aku duduk dengan mulut kering kerana ketakutan. Tak lama kemudian gadis idamanku naik ke atas dan berkata padaku, “Tidak ada lagi yang perlu ditakutkan. Bergembiralah dan tunggu hingga Puan Zubaidah datang melihatmu, dan engkau mungkin akan memperolehi nasib baik dan mendapatkan diriku.”
Aku turun ke bawah, dan begitu aku duduk di sebuah ruangan kecil, masuklah sepuluh orang pelayan perempuan, semua bagaikan rembulan, dan berdiri dalam dua barisan, dan mereka diikuti oleh dua puluh orang perawan berdada tinggi, berjalan bersama Puan Zubaidah, yang hampir tidak dapat berjalan kerana berat membawa pakaian dan perhiasannya.
Ketika dia mendekatiku, para pelayan itu berpencar dan membawakannya sebuah kerusi, yang kemudian didudukinya. Lalu dia berseru kepada gadis-gadis itu, yang akhirnya berseru memanggilku, dan aku maju dan mencium tanah di hadapannya. Dia menyuruhku duduk, dan aku duduk di hadapannya, sementara dia bercakap-cakap denganku dan aku menjawab pertanyaan-pertanyaannya mengenai keadaanku.
Dia merasa senang denganku dan akhirnya berkata, “Demi Tuhan, tidak sia-sia aku membesarkan gadis ini. Dia seperti anakku sendiri, suatu amanah yang diberikan Tuhan kepadamu.” Lalu dia menyuruhku tinggal selama sepuluh hari di istana....
Tetapi fajar menyingsing. Abu Nawas terdiam, lalu sang Raja berkata, “Ceritamu benar-benar aneh dan menarik!” Abu Nawas menjawab, “Esok malam ceritanya lagi menarik dan lagi aneh.”
Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Blog Matahati
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog